DropDownMenu

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 19 Februari 2014

Membuat Drawing Block Pada AutoCAD

Drawing Block pada AutoCAD drawing merupakan penggabungan beberapa entity drawing di AutoCAD sebagai satu kesatuan/entity baru. Kegunaan Block itu sendiri sangat banyak, diantaranya :
- Tidak mudah  di-edit seperti dihapus, Edit Teks (jika ada Teksnya), trim dll.
- Menghemat waktu penggambaran ketika pekerjaan yang kita hadapi berulang-ulang dan seragam.
- Dapat menyimpan informasi tambahan seperti Atribut untuk digunakan sebagai BoQ / LoM.
- Mempercepat waktu editing, ketika pada suatu drawing terdapat banyak entity yang sama, yang kemudian ingin dirubah.

Selain itu, berikut ini adalah beberapa kelemahan penggunaan AutoCAD Block, diantaranya :
- Membutuhkan ruang/space harddisk yang lebih besar dibandingkan dengan drawing tanpa Block.
- Membutuhkan waktu tambahan pada saat membuat Block.

Dari uraian keuntungan dan kelemahan penggunaan Block pada drawing AutoCAD diatas, penulis lebih menyarankan menggunakan Block pada setiap drawing yang berulang-ulang dan seragam. Block-block yang biasa dibuat, antara lain : block jendela dan pintu pada drawing denah rumah , Keterangan nama ruangan + elevasinya, frame/cover drawing dll.

Ciri-ciri drawing Block

Pada entitiy/object drawing yang telah dijadikan block bisa diketahui dengan memilih object tersebut, yaitu pada drawing Block, entity drawing yang banyak akan menjadi satu kesatuan object/entity dan mempunyai 1 (satu) titik referensi osnap yaitu Insert (tidak berlaku untuk dynamic block).

Entity Block dan Bukan Block

Membuat Block

Sebelum membuat block, sebaiknya disiapkan terlebih dahulu beberapa entity yang akan dihimpun menjadi satu entity (blocking), kemudian satukan dengan command "Block". Berikut ini adalah langkah2 membuat block :
1. Setelah disiapkan beberapa entity yang akan dijadikan sebuah block, ketik "Block" pada command prompt.
2. Pada kotak dialog, ketik nama Block, dalam contoh ini kita tuliskan "Pintu"
3. Masih pada kotak dialog, klik "Select Object"
4. Pilih seluruh entity yang telah disiapkan pada langkah 1.
5. Jangan lupa untuk menentukan "Base Point" (titik acuan pada saat insert) dengan klik "Pick Point"
6. Pilih titik Acuannya. (Saya selalu menyeragamkan titik acuan pada setiap block di kiri bawah.)

Membuat Block

Selasa, 28 Januari 2014

Export Tool Palettes ke Komputer Lain

Artikel ini adalah kelanjutan dari posting sebelumnya (Mengumpulkan AutoCAD Library dengan Tool Palettes), dimana ketika sudah mengumpulkan banyak library ke Tool Palettes, dan ingin memindahkan ke komputer lain atau ingin sharing/berbagi kepada drafter lainnya.
Pada dasarnya untuk melakukan hal tersebut, library pada Tool Palettes tersebut dapat di export menjadi satu file (xtp) dan Import kembali kedalam Tool Palettes.

Langkah Export Tool Palettes :

  1. Buka Tool Palettes dengan command "TOOLPALETTES" atau dengan tombol ctrl+3
  2. Pada kotak Tool Palettes, arahkan mouse di bagian tengah yang kosong, atau di bagian kanan bawah lalu klik kanan.
  3. Muncul beberapa pilihan, klik "Customize Palettes"
  4. Pada kotak dialog Customize, pada bagian kiri (Palettes) cari dan klik nama Palettes yang anda ingin export, contoh "BerCADs"
  5. Klik kanan nama palettes yang anda inginkan
  6. Muncul beberapa pilihan, klik "Export..."
  7. Tentukan path/lokasi folder penyimpanannya, lalu klik "Save"
  8. Klik "Close" Pada kotak dialog Customize
Export Tool Palettes

  Langkah Import Tool Palettes :

  1. Buka Tool Palettes dengan command "TOOLPALETTES" atau dengan tombol ctrl+3
  2. Pada kotak Tool Palettes, arahkan mouse di bagian tengah yang kosong, atau di bagian kanan bawah lalu klik kanan.
  3. Muncul beberapa pilihan, klik "Customize Palettes"
  4. Pada kotak dialog Customize, pada bagian kiri (Palettes) klik salah satu nama Palettes Lalu klik kanan
  5. Muncul beberapa pilihan, klik "Import..."
  6. Tentukan path/lokasi folder tempat file Palettes (extension file = ".xtp")
  7. Cari dan klik nama file pada langkah 6 lalu klik "Open"
  8. Klik "Close" Pada kotak dialog Customize 

Import Tool Palettes



Harap di-perhatikan :
  • Ketika meng-import Tool Palettes, agar selalu menyertakan Folder yang sesuai dengan nama Tool Palettes ketika Export.
  • Apabila ada library yang berupa block/drawing, agar selalu disertakan/dicopy juga sesuai dengan posisi/letak folder atau dengan update letak file tersebut dengan cara : klik kanan pada image di
    Tool Palettes, klik "Properties...", pada isian "Source File"ubah sesuai dengan posisi drawing/block tersebut tersimpan.
Update Posisi File Drawing

Senin, 27 Januari 2014

Mengumpulkan AutoCAD Library dengan Tool Palettes

Library drawing/block sangat dibutuhkan bagi drafer, salah satunya adalah dapat menghemat waktu pengerjaan gambar dengan insert gambar tersebut. Tapi, lebih menghemat waktu lagi, apabila drafter tidak perlu membuka windows explorer dan mencari-cari keberadaan library gambar/block tersebut disimpan. Bayangkan, apabila semua library gambar yang sudah pernah dibuat bisa dimasukkan/insert dengan hanya satu klik pada AutoCAD. Artikel ini akan membimbing bagaimana mengumpulkan semua library gambar yang kita punya untuk ditampilkan pada Tool Palettes, sehingga ketika membutuhkan gambar tsb, tidak perlu mencari2 lagi melalui Open Drawing atau Windows Explorer. Pada AutoCAD versi 2006 ke atas sudah menyediakan feature Tool Palettes sebagai sarana pengumpulan library drawing pada tab seperti kotak dialog "Properties". Tool Palettes ini bisa dibuka dengan command line "TOOLPALETTES" atau shortcut CTRL+3.
Tool Palettes
Bisa dilihat pada animasi diatas ini, semua library gambar dikumpulkan pada tab Tool Palettes.  

Tool Palettes dapat berbagai macam object AutoCAD, baik itu teks maupun bukan teks, template hatch, template Atribute, Block, Dimensi, AutoCAD command. Untuk object yang dijadikan Block terlebih dahulu di-save/simpan sebelum dimasukkan kedalam Tool Palettes. Berikut langkah2 pengumpulan Library AutoCAD di Tool Palettes :
  1. Buka Tool Palettes dengan CTRL+3 atau command line "TOOLPALETTES"
  2. Klik kanan pada bagian kiri Tool Palettes, dimana terdapat judul2 grup.
  3. Pilih New Palette
  4. Ketikkan Judul Group Palettes sesuai dengan nama yang di-inginkan, contoh : "BerCADs"
  5. Pilih pada Object yang ingin dimasukkan pada Tool Palettes pada group yang baru saja dibuat.
  6. Drag (drag dengan menahan tombol kanan mouse) pada Object tersebut ke arah Tool Palettes, sehingga muncul tanda "+"
  7. Apabila berhasil, maka Object yang baru saja kita masukkan akan muncul pada Tool Palettes.
Hal penting yang harus diperhatikan pada langkah 6 ketika drag object, karena drag yang biasanya menggunakan tombol kiri mouse, kali ini menggunakan tombol kanan Mouse.

Mengumpulkan Library pada Tool Palettes


10 Kesalahan yang Umum Dilakukan Pengguna AutoCAD

10kesalahanAutoCAD adalah program yang sangat fleksibel. Terlalu fleksibel malah. Karena itu efektifitas penggunaannya sangat tergantung dari user sendiri. Banyak yang memanfaatkannya dengan baik, namun banyak pula yang masih menggunakannya sekedarnya, yang penting jadi dan cepat. Masalah baru timbul kemudian. Saat butuh revisi dan desain semakin kompleks. Makin ruwet kalau sudah bekerja dengan orang lain. Apa sih kesalahan yang umum dilakukan oleh pengguna AutoCAD?


Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel di AUGI (Autodesk User Group International) yaitu: Seven deadly sins of AutoCAD Users (bag.1) dan (bag. 2). Tujuh dosa besar pengguna AutoCAD! Well, saya tidak ingin se-ekstrim itu menyebutnya sebagai dosa besar. Dan meski beberapa diantaranya saya setujui, tapi ada hal-hal lain yang ingin saya anggap kesalahan yang cukup mengganggu saat saya bekerja dengan file dari orang lain. Juga beberapa hal yang membuat saya ‘gatal’ saat melihat orang lain bekerja dengan AutoCAD.
Saya akan mencoba membuat sebuah daftar, dan jika anda menemukan hal-hal lain yang ‘ngganggu banget’ silahkan tambahkan di komentar. Akan saya tambahkan di daftar ini.

1. Menggambar Semua Objek di Layer 0

Hal ini masih sering saya temui, meski rasanya penggunaan layer sudah merupakan hal yang wajib dan umum dilakukan. Bayangkan jika anda menemukan gambar yang cukup kompleks, dan semuanya digambar di layer 0! Apalagi kalau semua masih bylayer… semua garis kelihatan putih. Hanya mungkin linestyle saja yang diubah-ubah.
Sulit sekali bagi kita untuk mengetahui itu garis untuk apa. Sulit juga bagi kita untuk melihat semua objek, karena kita tidak bisa on/off atau freeze layer yang tidak kita butuhkan! Bahkan untuk memisah-misahkan layerpun kita akan banyak menghabiskan waktu.

2. Esc…Esc…Esc…Esc…!!!

Tombol [esc] merupakan tombol favorit bagi pengguna AutoCAD. Sebetulnya wajar, karena hirarki command di AutoCAD, membuat kita sering harus menekan [esc]. Sering kali beberapa kali sampai semua command dibatalkan. Sering saya lihat, pengguna AutoCAD menekan [esc] sampai berpuluh-puluh kali tanpa melihat apakah dengan 2x saja sebetulnya sudah cukup.
Tidak ada yang salah sebetulnya, jika anda memang akan seterusnya menggunakan AutoCAD. Namun kebiasaan buruk ini akan membuat frustasi jika anda mempelajari software lain. Beberapa kali saya lihat, pengguna AutoCAD harus mengulangi lagi urutan command di Inventor atau Revit saat training. Gara-garanya, dia merasa apa yang dikerjakan salah, dan secara refleks tangannya mencari [esc]!
Satu lagi, menekan [space] atau [enter] saat mengaktifkan command dengan shortcut. Kedua tombol ini sering ditekan saat mengaktifkan command dengan mengetiknya pada command line. Akhirnya saya lihat ada yang mencoba mengaktifkan line saat mensketch di Inventor, dengan menekan [l] lalu [space]…
AutoCAD memiliki penggunaan command yang unik. Setau saya tidak ada lagi yang memiliki cara seperti itu di program CAD lain (kecuali AutoCAD-AutoCAD-an yang diklaim look n feel-nya sama dengan AutoCAD). Mungkin karena udah ‘bangkotan’ dibanding software lain yang lebih muda. Aplikasi lain lebih ‘Windows Compliant’ dibanding AutoCAD. Tidak ada salahnya mulai membuka pikiran untuk menyesuaikan diri dengan proses kerja aplikasi lain.

3. Menggunakan Save as Ketimbang Template

Template tidak hanya mempercepat saat kita membuat gambar baru. Template juga menjaga standard yang kita tetapkan. Selain itu, juga menjaga agar file tetap efisien. Kontra dari penggunaan template adalah membuka file yang sudah ada, dan dirasa sudah sesuai standardnya, lalu di save as, dan dihapus objek yang tidak perlu.
Saya sudah pernah ulas bahwa cara ini sering mengakibatkan file corrupt.

4. Tidak Menggunakan Block

Block merupakan tool yang sangat baik untuk mengelompokkan objek. Satu grup dapat merepresentasikan satu objek yang lebih kompleks. Selain mempermudah pemilihan saat modifikasi objek seperti move, copy, dan sebagainya, mengedit satu block akan direpresentasikan pada seluruh block yang sama. Bahkan lebih jauh, kita dapat membuat report terkait dengan objek block, seperti membuat bill of quantity atau BOM.
Bayangkan jika kita menerima gambar yang sama sekali tidak menggunakan block. Selain memilih objeknya menyulitkan, jika terjadi perubahan juga akan sangat memakan waktu karena harus mengubahnya satu-persatu.

5. Tidak Menggunakan Standard

Bayangkan jika anda menerima beberapa gambar dari satu perusahaan. Namun gambar satu dengan lainnya tampak tidak sama. Tidak standar. Tentunya hal ini akan tampak buruk bagi perusahaan. Ini memang gambar dari perusahaan itu, atau ‘diasongin’ ke perorangan?
Lebih jauh, penggunaan standard juga akan mempermudah dalam kerja tim. Bahkan dengan perusahaan lain.

6. Membuat Objek yang Bertumpuk

Saya tidak tau bagaimana cara kerjanya, tapi saya sering menerima gambar yang objeknya saling bertumpuk. waktu saya modify, seperti erase atau trim, kok masih ada objek-objek lain… Meski seperti disebutkan Uda Af kita dapat menggunakan overkill, namun hal ini tetap akan memakan waktu. Dan jika kita tidak aware akan adanya objek lain, hal ini bisa mengganggu saat melakukan snap, sampai kesalahan saat melakukan data extraction.

7. Mengedit Teks Dimensi

Saya pernah juga menerima gambar yang ternyata dimensinya textnya diedit. Hal ini memang disediakan agar lebih fleksibel saat membuat dimensi. Namun sayangnya ada beberapa yang memanfaatkannya saat gambarnya tidak presisi. Daripada memperbaiki gambarnya, dia mengedit teks dimensi agar tampak presisi!

8. Menskala Objek dan Menggunakan Dimension Scale Factor

Bagaimanakah anda mencetak gambar anda? Dari model atau layout/paperspace? Jika gambar semakin kompleks, anda dapat mengoptimalkan layout agar tidak perlu menggambar berkali-kali untuk menampilkan satu area. Anda dapat mengaturnya dengan viewport, termasuk jika menunjukkan gambar detail.
Yang bikin lebih pusing, jika ada gambar di modelspace yang berbeda skala. Gambarnya di scale, dan dibuat style yang berbeda. Lalu untuk dimensinya digunakan scale factor agar ukurannya benar. Menurut saya ini memusingkan dan tidak efektif. Apalagi kalau satu modelspace memuat belasan lembar gambar… whew…
Lebih rapi kalau kita lihat di layout dalam bentuk TAB. Kita bisa memberikan deskripsi pada TAB agar lebih nyaman mencari gambarnya. Dan tentu saja, dengan menggunakan layout kita dapat menggunakan sheetsets dengan mudah.

9. Tidak menggunakan eTransmit

ETransmit merupakan ‘tool wajib’ saat anda mengirimkan file. Salah satu keuntungannya, jika anda menggunakan XREF, semua file akan terbawa tanpa perlu khawatir ada yang tercecer. Namun tidak hanya itu, jika anda menggunakan text yg tidak standard, file itupun akan terbawa. Termasuk jika anda menggunakan image map untuk rendering. Cukup membuat frustasi jika menerima file yang menggunakan XREF atau file lain tapi filenya tidak ada. Atau kalaupun ada, struktur foldernya ngaco, sehingga harus dilink kembali satu-satu.
Biasakan menggunakannya saat anda mengirimkan file!

10. Tidak Mengatur UNITS

Meski tampak sepele, mengatur UNITS adalah hal penting dalam menggambar. Jika anda telah membiasakan diri menggunakan template, standard ISO telah memiliki UNITS mm. Hal ini penting karena dengan cara inilah AutoCAD memanage file-file yang ada. Jika anda menginsert block dalam unit inch, maka AutoCAD akan secara otomatis menyesuaikan skalanya secara proporsional. Jika tidak, setelah diinsert, anda masih harus menyesuaikan ukurannya.
DWG telah menjadi standard bagi banyak aplikasi CAD. Aplikasi yang lebih canggih umumnya telah bisa menginsert atau open file DWG. Namun jika unitnya tidak diketahui dengan benar, jadi pe-er buat yang nerima file untuk memeriksanya lebih dulu.

Kesimpulan

Dalam menggunakan AutoCAD, kita tidak hanya berpikir untuk selesai menggambar secepatnya. Namun gambar itu harus mudah direvisi. Dan juga mudah dipahami orang lain. Karena seringkali kita tidak bekerja sendirian. File itu harus dilihat juga oleh orang lain. Usahakan menerapkan sistem yang baik agar pekerjaan kita dapat berjalan dengan lancar.

Sumber : http://www.tentangcad.com/2008/08/10-kesalahan-yang-umum-dilakukan-pengguna-autocad/
 

Garis putus-putus pada Object 3D AutoCAD

Ketika menggambar object 3D di AutoCAD, object yang tersembunyi otomatis tidak akan ditampilkan. Sehingga menyulitkan ketika akan menampilkan garis putus2 pada saat mencetak/plotting . Pada AutoCAD versi 2007 ke-atas, Object 3D yang tersembunyi dapat ditampilkan sebagai sebuah garis baik itu putus-putus/dashed maupun garis terus/continues. Untuk melakukan hal itu :
  1. Pada Command line ketik "VISUALSTYLES"
  2. Dan pada kotak dialog Available Visual Styles In Drawing, pada tab "2d Hide - Obscured Lines"
  3. Ubah "Linetype" dari "off" menjadi "dashed"
  4. Setelah ditentukan jenis garisnya (langkah 4) ketik pada command line "HIDE" Garis tersembunyi akan berubah menjadi garis putus-putus.


Hidden Line pada 3D Object

Menyembunyikan Object yang terhimpit Teks

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana menyembunyikan object yang berhimpit dengan object teks, dimana teks tersebut akan ditempatkan diatas sebuah object lainnya. Biasanya agar Object MTeks tersebut dapat terbaca, object lain yang berhimpit dengan teks akan dihapus atau di-trim, hal ini akan menyulitkan drafter ketika ternyata kemudian hari teks tersebut berubah tempat/posisi, dan object yang sudah terhapus tersebut harus dibuat ulang.
Teks dengan Background Mask


Seperti yang terlihat pada animasi diatas, bahwa object tersebut tetap bisa terbaca dan menyembunyikan object yang berhimpit dengannya.



Membuat Background Mask pada MText
  1. Double Klik Object MText atau ketik Edit lalu pilih object MText
  2. Pada Mode Edit, Sorot semua object MText tersebut lalu klik kanan atau ctrl+a
  3. Pada pilihan,  klik Background Mask
  4. Pada kotak dialog yang muncul centang "Use Background Mask" dan "Use drawing Background color"
  5. Klik OK
Sekarang Object MText tersebut menyembunyikan object lain yang berhimpit dengannya.


Membuat Background Mask pada MText